PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

on Rabu, 16 Desember 2009

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Oleh Prof. Dr. H. Abdul Munir Mulkhan, SU
Pendidikan Multikultural ialah upaya menumbuhan kesadaran pentingnya perbedaaan yang memang dibawa sejak lahir atau tumbuh dari interkasi sosial. Paulo Freire pernah mengajukan mengajukan kritik tentang praktik pendidikan yang menempatkan guru sebagai gudang ilmu dimana murid sebagai kreditor.
Pendidikan Kreatif
Pendidikan memiliki siasat untuk membeljarkan pola-pola perubahan dengan adanya hal pendidikan kreatif dalam pendidikan perlu adanya pertumbuhan nilai-nilai dengan berbagai aspek.
Pendidikan Multikultural
Pendidikan monokultural dengan mengabaikan keunikan dan prulalitas saperti yang selama ini dijalankan, karena akan menahan pertumbuhan kritis dan pribadi yang kreatif. Dengan akibat yang luas yaitu pengaruh pada jalan pemikiran dari masyarakat kita saaat ini yaitu dari hanya pada hal yang tunggal sehingga masalah-masalah yang muncul akan menjadi sulit untuk diselesaikan. Permasalahan yang sederhana namun akhirnya menjadi proporsional.
Keunikan tradisi lokal dan pengalaman keagamaaan tidak ditempatkan sebagai akar kebangasaan. Kebijakan politik kenegaraan lebih bersumber dari konsep kebangsaan nasionalitas berdasarkan ide monokultural.
Keber-liyan-an (Otherness)
Keber-liyan-an (Otherness) lebih penting dari homoginitas keseragaman dimana seseorang hanya penting jika dibedakan dari orang lain.
Pendidikan multikultural mengandaikan sekolah dikelola sebagai simulasi arena hidup nyata yang plural, berkembang dan berubah. Sekolah dan kelas sebagai wahana belajar dengan pemeran utamannya adalah peserta didik di saat guru dan seluruh tenaga pengajar sebagai fasilitator.
Pendidikan multikultural didasari ide kebermaknaan keberliyanan tiap orang dan masyarakat. Kelas disusun dengan anggota yang kian kecil hingga tiap peserta didik memperoleh peluang belajar semakin besar sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif. Guru bukan actor tunggal tetapi sebagai fasilitator dalam kegiatan asanbelajar namun kadang kalanya guru wajib menciptakan suasana nyaman dari tiap belajar. Kelas bertujuan untuk mengembangkan peluang diri siswa bukan untuk membungkam dari keinginan siswa dalam pengemngan diri.
Gagasan pendidikan multikultural bersumber prindip martabat keunikan dari tiap peserta didik. Pendidikan formal diletakkan dalam ide deschooling Ivan Illinch seperti demokrasi yang meletakkan suara rakyat sebagai suara Tuhan.

0 komentar:

Posting Komentar